APPROACH IN THE TREATMENT
OF
DRUG AND SUBTANCE ABUSE
Terdapat beberapa pendekatan di dalam sebuah
Rehabilitasi untuk Drugs dependent, hal
ini dapat terlihat dari perbedaan dasar yang terdapat didalamnya. Melihat beberapa pendekatan dibawah ini juga
akan sangat membantu kita untuk lebih mengerti mengapa pendekatan Therapeutic
Community , merupakan pendekatan yang paling efisien untuk sebuah Rehabilitasi
Drugs dependent.
PENDEKATAN MEDIS DAN
PSIKIATRI
·
Melihat drug dependent sebagai penyakit fisik /
Psychiatric disorder, yang harus di terapi oleh seorang Psikiater di dalam
sebuah Rumah sakit.
·
Terapi dengan menggunakan obat – obatan
Psikotropika atau obat lainnya sebagai hal pendukung dari pemulihan.
PENDEKATAN TERAPI
PERILAKU
·
Melihat Drug dependent sebagai masalah
psikologis / perilaku yang terganggu yang harus diberikan pembelajaran ulang.
·
Bertujuan tidak hanya untuk bersih dari obat -
obatan, tetapi juga dapat mengontrol pemakaian dari subtance.
PENDEKATAN MULTI DISIPLIN
·
Bekerja berdasarkan pendekatan psikiatrik , dan
juga berbasis pada residensial .
·
Di terapi oleh berbagai macam profesi yang
bekerja sebagai satu team, seperti ; Guru, pekerja sosial, dan sebagainya.
PENDEKATAN 12 LANGKAH
·
Terfokus kepada Spiritual, Psikologika, dan
pengalaman dari sesama pemakai.
·
Bekerja secara volenter dan self help group.
PENDEKATAN SPIRITUAL /
RELIGI
- Melihat
kecanduan sebagai masalah spiritual dan dapat diselesaikan dengan
menjalankan kegiatan – kegiatan agama.
- Menerapkan
kelas – kelas agama di dalam sebuah Rehabilitasi
LAINNYA
- Akupuntur : Melihat kecanduan sebagai masalah
psikologis, terutama pada pecandu nikotin.
- Yoga
/ Meditasi : Melihat kecanduan
sebagai masalah spiritual , dan menggunakan pendekatan spiritual.
PENDEKATAN
THERAPEUTIC COMMUNITY ( TC )
- Bekerja
berdasarkan pendekatan 12 Langkah dan menerapkan terapi holistik didalam
sebuah Rehabilitasi, dengan mementingkan masalah fisik, Psikologis,
sosial, dan spiritual dari seorang pecandu.
- Bekerja
dengan menggabungkan terapi perilaku dan Mulitidisiplin
LATAR BELAKANG THERAPEUTIC COMMUNITY
TC adalah salah satu pendekatan
dari “ Milieu ( Environment ) Therapy
“ . Pada abad ke 19 Milieu therapy
pertama kali diterapkan kepada orang – orang yang mempunyai masalah kejiwaan.
Tujuan dari milieu Therapy adalah untuk mendukung orang yang sakit agar dapat
kembali ke dalam keluarga, sosial dan status sosial yang ada di dalam
masyarakat.
Hal ini akhirnya berkembang pada tahun
1960 pada saat Franco Basaglia mulai untuk menerapkan “ Open
Psychiatric “ di Itali. Sehingga
beberapa orang yang telah mendalami ilmu psikologi turut bergabung didalam
Therapi tersebut. Di antaranya adalah Watson , Skinner ( Behavior Therapy ),
Freud ( Psychoanalysis ), yang akhirnya menghasilkan sebuah pendekatan yang
bernama Psychotherapy. Psychotherapy mengimplementasikan pendekatan Self
realization, the Human potential dan Global values.
PRINSIP THERAPEUTIC COMMUNITY
BERDASARKAN MAXWEII JONES ( 1958 )
Therapeutic Community adalah sebuah sistem terbuka ( Open system ) yang didalamnya
terdapat sebuah jadwal harian yang di hadiri oleh Resident dan staff yang
saling mendukung untuk mengekspresikan pikiran , perasaan, dan pengalaman
secara terbuka. Ukuran dari sebuah
Therapeutic community harus berkisar antara 15 sampai dengan 100 orang.
Prinsip dasar dari sebuah TC program
adalah tidak adanya kekerasan, demokrasi, dan konfrontasi secara real.
Sedangkan dasar prosedur treatment dari sebuah TC program adalah untuk
menganalisa dinamika dari sebuah kelompok, tingkah laku, dan proses
komunikasi. Self Esteem dan tanggung
jawab seorang Residen akan dibangun secara bertahap.
PRINSIP THERAPEUTIC COMMUNITY
DIDALAM CLOSED SYSTEM ( SISTEM
TERTUTUP )
Sebuah TC
program tidak dapat dijalankan dalam sebuah bangunan tertutup atau dengan
sebuah bangunan yang berpagarkan tinggi.
Walaupun didalamnya tidak terjadi kekerasan. Karena hal tersebut akan
membatasi kebebasan untuk memilih bagi seorang Resident, sebagai salah satu
prinsip dari sebuah TC program.
Didalam TC
tidak ada simbol dari sebuah status.
Karena hal ini akan sangat mengganggu jalannya program. Status / symbol yang dipakai hanya
berdasarkan tanggung jawab / tugas yang ada saja.
SEJARAH
THERAPEUTIC COMMUNITY PROGRAM
DIDALAM
REHABILITASI
Untuk pertama kalinya TC program di
Implementasikan oleh James Moreno ( 1934 ), yang juga disebut sebagai
bapak dari Psychodrama. Dan juga
TC di implementasikan oleh Maxwell Jones ( 1952 ) untuk orang – orang yang mengalami gangguan
kejiwaan.
Program TC pertama yang dijalankan
untuk sebuah Rehabilitasi ketergantungan obat
di implementasikan pertama kali di Amerika bagi para pecandu pengguna
jarum suntik, sebagai akibat gagalnya terapi yang selama ini telah diberikan
oleh sebuah Rumah sakit.
Pada tahun 1958 Chuck Dederich seorang
pecandu alkohol yang telah menjalani pemulihan dengan mengikuti Alcoholic
Anonymous Meeting, membuka Synanon sebagai sebuah komunitas bagi
para pecandu tanpa menggunakan seorang profesional.
Pada tahun 1963 David Deitch
salah satu anggota utama dari Synanon, bersama dengan Monsignor O’ Brien
dan Dr Casriel membuka DAYTOP. Berbeda dengan Synanon, karena
DAYTOP sudah mulai mengintegrasikan kembali komunitasnya ke dalam
masyarakat.
Pada tahun 1967 beberapa orang
yang telah menyelesaikan program Dari DAYTOP, membuka Phoenix House yang
dibantu oleh beberapa professional didalamnya.
Tetapi pimpinan dari Phoenix House tetap seorang Recovering addict, dan
yang menjalankan seluruh system dari Therapeutic Community tetap seorang
Recovering addict.
Juga pada tahun 1967 seorang
Recovering addict dan seorang professional telah membuka Odyssey House. Yang didalamnya terdapat perpaduan antara
pendekatan Psikiater dan Therapeutic Community.
Pada akhir tahun 60 – an TC program
telah menyebar sampai ke Eropa, yang pada saat itu telah sampai ke London dan
Paris. Dan setelah ini TC model telah menyebar keseluruh penjuru dunia.
PRINSIP THERAPEUTIC COMMUNITY
DIDALAM DRUG REHABILITATION
Alternatif dari prinsip – prinsip yang ada didalam TC,
berdasarkan pada perbedaan tujuan dan kondisi.
Perbedaan struktur budaya, sosial, dan
sebagainya yang terdapat di bergabagai macam negara, membuat terjadinya beberapa perbedaan
implementasi program yang ada didalam Therapeutic Community. Disebabkan karena hal tersebut, TC program
dapat diterapkan dengan berbagai tingkat kebutuhan daro sebuah budaya, tanpa
menghilangkan prinsip TC yang ada didalamnya.
Sistem Hirarki
Melalui system hirarki yang ada didalam TC, seorang
individu dapat belajar untuk mendapatkan sebuah status atau posisi berdasarkan
evaluasi dari tingkah laku, kepribadian dan pola pikir. Lebih dari itu sistem
hirarki juga mengkontribusikan bagi seorang individu untuk lebih belajar,
terhadap konfrontasi yang ada didalam realita hidup.
Dalam hal ini sebuah sistem hirarki
yang ada didalam TC dapat menghasilkan sebuah struktur kerja, orientasi dan
batasan. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwasanya seorang pecandu sangat tidak terstruktur didalam hidup.
Meeting
/ Pertemuan kelompok
Meeting
didalam TC program harus dilakukan setiap hari.
Didalam meeting tersebutlah kita dapat membahas dan memutuskan secara
demokrasi setiap issue yang ada didalam sebuah TC.
Motivasi
Motivasi merupakan hal yang paling penting bagi seorang
individu yang baru masuk kedalam sebuah TC program. Karena hal inilah yang akan mendasari
perubahan perilaku bagi seorang pecandu.
Merupakan tugas bagi seorang counselor untuk membangun motivasi dan
insight seorang individu yang baru bergabung kedalam sebuah TC program. Biasanya hal ini dapat terlihat pada saat
seorang counsellor melakukan “ Emotional Interview “.
Prinsip of Learning / Prinsip Pembelajaran
Terdapat
empat ( 4 ) prinsip pembelajaran yang terdapat didalam sebuah TC program :
§
Gestalt
Psychology : Belajar membangun insight
melalui koneksi – koneksi yang ada.
§
Gestalt
Therapy : Belajar melalui pengalaman.
§
Behaviorism
: Belajar melalui penghargaan
dan kompensasi.
§
Learning
by imitation : Belajar melalui
seorang atau sebuah model merupakan hal pertama yang harus dilakukan dalam
perubahan perilaku.
Gigih Eka Setiagung, ICAC I, RC