SELAMAT DATANG DI RUMAH REHABILITASI NARKOTIKA PENDOPO

Rabu, 03 Februari 2016

Memahami Modus Operandi Sindikat Narkotika Internasional



Indonesia sebagai salah satu negara yang padat penduduk merupakan pasar potensial untuk peredaran narkotika. Para sindikat ini berupaya menyelundupkan narkotika dengan berbagai cara. Ada yang melalui jalur darat, udara hingga laut. Pemerintah, dalam hal ini Badan Narkotika Nasional (BNN RI) tidak tinggal diam. Pada tahun 2015 Badan Narkotika Nasional telah berhasil mengungkap jaringan nasional dan internasional terkait narkotika ini. Data yang bisa kita lihat sebagai berikut:

No Negara Asal sindikat Jumlah tersangka Modus Penyelundupan Barang bukti
1 Tiongkok 5 WNA, 2 WNI Kemasan kopi 862 Kg Sabu
3 WNA Jalur laut 49,35 Kg Sabu
2 WNI Kurir 270 Kg Sabu
1 WNA Kurir 161 Kg Sabu
2 West African (Nigeria) 2 WNI Kemasan DVD Player dan kurir wanita 12 Kg Sabu
1 WNA dan 1 WNI Kurir wanita 20,88 Kg Sabu
2 WNI Mesin potong rumput dan mesin pompa air 10.3 Kg Sabu
2 WNI Dikemas dalam tas Wanita menggunakan kurir wanita 5,7 Kg Sabu
1 WNI Pengamen Perempuan 3.980 Gram Sabu
1 WNI Dikemas dalam mesin motor, kurir wanita 3.975 Gram Sabu
2 WNA 10 koli kardus 14.811 Gram sabu
5 WNA dan
18 WNI
12 unit  cartridge toner printer, 6 unit toner printer, 3 unit gas blower, 4 unit mesin pemotong rumput dan 2 pompa mesin air 57,7 Kg Sabu
3 Pakistan
1 WNA dan
1 WNI
Kardus berisi tumpukan ikan asin ± 15 Kg Sabu dan 22.000 butir ekstasi
4 Lokal dan Malaysia 3 WNI Pelabuhan 10 Kg Sabu
7 WNI Kurir 20 Kg Sabu dan 580.000 butir Ekstasi
3 WNI Jalur laut 10 Kg sabu dan 147 butir Ekstasi
5 WNI Di dalam mobil Avanza 77,35 Kg Sabu dan 49.300.000
4 WNI Di dalam mobil 235 Kg Ganja
2 WNI 20 bungkus 20 Kg Sabu
4 WNI Jalur penerbangan 1 Kg Sabu dan 141 Butir Ekstasi
Sumber data: Humas BNN RI 2015
Dari hasil penelusuran lebih lanjut, banyak WNI yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam jaringan sindikat internasional ini, dan sayangnya mayoritas dari mereka adalah kaum perempuan. Mereka biasanya tergoda tawaran atau iming-iming harta benda dan dijanjikan untuk dinikahi oleh para sindikat internasinal tersebut. Sebuah studi Departemen Kriminologi Universitas Indonesia bertajuk ”Perempuan kurir dalam Perdagangan Gelap Narkotika” menulis  bahwa penyebab utama keterlibatan perempuan dalam rantai peredaran global narkotika hampir di semua negara adalah kemiskinan.  
Faktor ekonomilah yang terutama dimanfaatkan oleh sindikat internasional khususnya negara West African (Nigeria), dalam menjalankan modus operandi peredaran narkotika. Dengan memperalat wanita Indonesia sebagai istri dengan tujuan memudahkan keluar masuk Indonesia. Disamping itu, modus peredaran narkotika sindikat nasional dan internasional adalah variasi pola dan modus yang digunakan jaringan narkotika selalu berubah-ubah.
Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Deddy Fauzi Elhakim memaparkan aksi warga negara Nigeria dengan cara menebar pesona kepada perempuan Indonesia, menjadi faktor pendukung terjadinya rekruitmen. Dengan cara itu, mereka mengelabuhi para kaum hawa untuk dijadikan kurir narkotika. (sumber Okezone.com 7/8/2015).
BNN terus berupaya mengungkap kasus peredaran gelap Narkotika serta meringkus jaringan sindikat narkotika baik nasional maupun internasional. Dalam menumpas kejahatan Narkotika, BNN bekerjasama dengan penegak hukum baik nasional maupun internasional, seperti Bea dan Cukai, POLRI, TNI, hingga NNCC (China National Narcotics Control Commission), AFP (Australia), DEA (Amerika), Kepolisian Hongkong, dan Kepolisian Diraja Malaysia.
Berdasarkan hasil survey nasional oleh BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI pada tahun 2014, prevelensi penyalahguna narkotika berkisar antara 2,2% atau sekitar 4,2 juta orang dari total populasi penduduk (berusia 10-59 tahun). Tidak ada wilayah di seluruh Indonesia yang terbebas dari penyalahgunaan narkotika, sasarannya bukan lagi pada remaja dan orang dewasa, tetapi sudah merambah sampai ke anak-anak SD. Kerugian yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan Narkotika bagi Individu dan masyarakat secara ekonomi sangat besar mencapai 57 triliun dan sekitar 75% peredaran narkotika di Indonesia dikendalikan dari balik lapas. Hal tersebut tentu bukan sesuatu yang menggembirakan karena itu mengindikasikan masih banyak anak bangsa yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan pada kahirnya akan mengancam ketahanan nasional bangsa.
Langkah strategis dalam upaya pengungkapan jaringan harus dilakukan secara bahu-membahu bersama stakeholder lainnya. Hal ini menjadi penting karena narkotika adalah kejahatan trans-nasional, kejahatan lintas batas yang tidak bisa hanya ditangani sendiri tanpa melibatkan unsur lainnya. Selain pengungkapan jaringan internasional, yang paling penting adalah melakukan upaya atau langkah edukasi bagi masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika. Langkah tersebut antara lain bisa kita lakukan melalui upaya sebagai berikut:
  1. Pengintegrasian program pencegahan penyalahgunaan narkotika ke dalam seluruh isu dan sektor pembangunan melalui konsep “Pembangunan  berwawasan anti narkotika”
  2. Penguatan kapasitas masyarakat dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika hingga ke tingkat desa/kelurahan.
  3. Mendorong pembangunan karakter manusia, dengan memasukan nilai-nilai hidup sehat tanpa narkotika kedalam kurikulum pendidikan dasar sampai lanjutan atas.
  4.  Diperlukan persepsi yang sama antara penegak hukum, stakeholder, masyarakat dalam memandang penyalahguna narkotika sebagai orang sakit, korban kejahatan narkotika yang membutuhkan rehabilitasi.
Pencegahan penyalahgunaan narkotika dan pemberantasan serta pengungkapan jaringannya baik nasional maupun internasional menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Kondisi tersebut sangat penting mengingat korban dari penyalahgunaan narkotika ini adalah anak bangsa, mereka yang menjadi tulang punggung bangsa ini dan yang akan membangun negara ini. Jaringan sindikat nasional dan internasional narkotika jelas merupakan musuh bersama, bandar dan kurir narkotika yang terlibat didalamnya adalah musuh bangsa, kepentingan mereka hanya satu: menghancurkan generasi muda dan pertahanan bangsa kita, oleh karena itu mari kita lawan mereka dengan segala daya dan upaya yang kita punya. Lawan Sindikat Narkotika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar